Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).
Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Batuan adalah kumpulan dari suatu material, yang merupakan bagian dari kerak bumi.
Dilihat dari sifat fisikanya, batuan sangat beragam baik warna, kekerasan, maupun mineral pembentuknya. Batuan merupakan suatu jenis mineral sehingga batuan mempunyai sifat kelistrikan. Arus listrik ini dapat berasal dari alam itu sendiri sebagai akibat terjadinya tidak keseimbangan, atau arus listrik yang sengaja diinjeksikan ke dalam bumi. Adanya sifat kelistrikan mineral penyusun batuan meliputi sifat resistivitas dan konduktivitas, menyebabkan timbulnya respon terhadap suatu masukan yang diberikan. Dengan memberikan masukan dalam bentuk energi maka mineral akan memberikan respon pada keluaran yang sesuai dengan sifat-sifat mineral tersebut, khususnya jika energi yang diberikan berupa arus listrik dan responnya berupa beda potensial listrik.
Konduktivitas dan resistivitas merupakan karakteristik yang dapat digunakan mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi. Adanya sifat kelistrikan material di bawah permukaan yang tidak sama untuk setiap lapisan penyusun bumi mengakibatkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu masukan arus. Konduktivitas listrik batuan merupakan kuantitas fisik yang menggambarkan kemampuan bahan menghantarkan arus listrik. Konduktivitas bahan ini umumnya bergantung pada besar, struktur, fluida pengisi pori, distribusi pori, serta konduktivitas antar pori batuan, kecuali pada batuan yang bersifat konduktif seperti lempung yang dapat mengalirkan arus listrik ke segala arah dan sama besarnya.